Di era digital, industri data semakin berkembang pesat. Profesi di bidang data pun semakin banyak dicari, salah satunya adalah data scientist. Data scientist adalah orang yang bertugas menyelesaikan masalah perusahaan dengan menggunakan data dan machine learning.

Hasil dari kinerja data scientist adalah sebuah insight. Nantinya insight tersebut akan digunakan pemimpin perusahaan untuk mengambil keputusan. Ilmu yang dipakai oleh data scientist adalah logika matematika, statistika, programming, dan sebagainya. 

Dalam bekerja, data scientist menggunakan beberapa tools. Apa saja? Kita akan membahasnya secara lengkap di artikel ini. Tapi sebelumnya, mari kita bahas terlebih dahulu alasan mengapa kamu harus berkarier sebagai data scientist

Kelas Jago Data Science
Ikuti Kelas Jago Data Science

Kenapa Harus Berkarir sebagai Data Scientist?

  1. Profesi Terbaik Saat Ini

Menurut Harvard Business Review, data scientist adalah profesi terseksi abad 21. Pernyataan tersebut juga disetujui oleh Glassdoor, sebuah situs pencari kerja terbesar di Amerika Serikat. Dalam menilai profesi terbaik, Glassdoor menggunakan tiga kriteria, yaitu jumlah lowongan, rata-rata gaji, dan kesempatan kerja.

  1. Banyak Dibutuhkan

Pengolahan data memberi banyak manfaat untuk perusahaan. Maka dari itu, profesi data scientist banyak dibutuhkan oleh perusahaan. Menurut sebuah survei, 77% perusahaan top dunia mempertimbangkan profesi data sebagai komponen yang sangat penting dalam kinerja bisnis. Dalam hal ini, bisnis yang dimaksud datang dari berbagai bidang, seperti kesehatan, penerbangan, pemasaran, sampai game

  1. Kompetisi Rendah

Profesi data scientist sangat dibutuhkan, namun belum banyak pelamar kerja yang menguasai skill pengolahan data. Maka dari itu, kompetisi di profesi data scientist cenderung rendah. Peluang bagi siapa pun yang melamar profesi ini pun semakin terbuka lebar. 

  1. Penghasilan Tinggi

Menurut LinkedIn, median gaji seorang data scientist lebih tinggi dibandingkan dengan profesi lain di bidang IT (Information Technology) seperti programmer, pengembang aplikasi mobile, dan teknisi jaringan  komputer. Untuk entry level saja, kamu sudah bisa mengantongi Rp8-16 juta per bulan. Sedangkan, untuk middle level sebesar Rp16-25 juta per bulan. Lalu, untuk senior sebesar Rp25-40 juta per bulan!

  1. Masa Depan Cerah

Di era revolusi industri 4.0, teknologi terus berkembang. Semakin berkembangnya teknologi, semakin profesi data scientist dibutuhkan. Hal ini karena teknologi berhubungan dengan big data. Maka dari itu, masa depan data scientist diprediksi akan semakin cerah. 

Baca Juga: Mengenal Apa itu Bahasa Pemrograman C++ dan Penggunaannya

Bahasa Pemrograman Data Science

programming language for data scientist

  1. Python

Python adalah bahasa pemrograman yang paling populer di kalangan data scientist. Bahasa pemrograman ini diperkenalkan oleh Guido van Rossum pada 1991. Selain itu, bahasa pemrograman ini juga termasuk dalam object oriented programming

Dalam data science, umumnya Python digunakan untuk pemrosesan data dan penerapan algoritma analisis data. Python hampir dapat melakukan operasi apapun untuk kepentingan data mulai dari persiapan, visualisasi, analisis statistik, dan lainnya. 

Selain data science, bahasa pemrograman Python juga digunakan untuk pengembangan web dan software. Python juga sangat mudah dipelajari bagi data scientist atau programmer pemula, karena menggunakan sintaks yang sederhana. 

  1. SQL

SQL adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan kita untuk menyesuaikan, menemukan, dan memeriksa kumpulan data yang bervolume besar. SQL telah diperkenalkan pada 1974 dan hingga kini telah mengalami beberapa perubahan demi menyempurnakan fitur-fiturnya.

Bahasa pemrograman SQL bisa digunakan untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengolah database relasional yang merupakan proses penting dalam data science dan analisis. SQL memiliki sintaks deklaratif yang mudah dibaca dan dimengerti. 

Selain itu, SQL juga dapat langsung diintegrasikan ke dalam bahasa lain dengan modul seperti SQLAlchemy. Maka dari itu, bahasa pemrograman ini menjadi favorit di kalangan data scientist. 

  1. R

Kamu punya data yang bervolume besar dan kompleks? Bahasa pemrograman R cocok kamu pakai. R bisa digunakan untuk analisis statistik dan visualisasi yang intuitif. Bahasa pemrograman ini merupakan keturunan langsung dari bahasa pemrograman S.

Bahasa pemrograman R sendiri dirilis oleh R Foundation for Statistical Computing pada 1995. R bisa digunakan di berbagai bidang, sebab fitur-fiturnya sangat lengkap. Selain itu, R juga bersifat open source, sehingga mudah diakses dan penggunanya terus bertambah. 

  1. Scala

Selain R, Scala juga merupakan bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk menganalisis data yang bervolume besar. Scala juga memiliki lebih dari 175.000 library dan mendukung pemrosesan data secara bersamaan dan tersinkron. Keunggulan lainnya adalah Scala mudah dipelajari bagi pemula. Jadi, bagi kamu yang baru belajar data science, jangan ragu untuk menggunakan Scala, ya!

  1. Java

Java adalah bahasa pemrograman yang berjalan di Java Virtual Machine (JVM). Java sangat powerful untuk mengintegrasikan data science dan metode analisis ke dalam basis kode yang telah disiapkan. Selain itu, Java juga mempunyai sistem keamanan yang ketat. Maka dari itu, Java banyak digunakan oleh para data scientist.

  1. Julia

Julia adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk komputasi dan analisis numerik. Maka dari itu, Julia dapat mengimplementasikan konsep matematika seperti aljabar dengan cepat. Selain itu, keunggulan Julia yang lainnya adalah punya kinerja yang cepat. Nggak heran kalau Julia jadi salah satu bahasa pemrograman andalan para data scientist

  1. MATLAB

Sama seperti Julia, MATLAB adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk komputasi matematika dan statistik. Keunggulan MATLAB adalah fitur visualisasi data yang dinamis dan mudah digunakan oleh penggunanya. Maka dari itu, bahasa pemrograman yang satu ini juga cocok bagi para data scientist pemula. 

Itulah dia penjelasan tentang bahasa pemrograman yang digunakan oleh data scientist. Tentu saja kamu tidak harus menguasai seluruhnya. Apa lagi jika kamu masih berada di tahap awal pembelajaran. Kamu bisa memulai belajar untuk menguasai satu bahasa pemrograman dahulu, misalnya Python. 

Jika kamu benar-benar tertarik untuk menjadi seorang data scientist, kamu bisa mempelajarinya, meskipun kamu tidak memiliki latar belakang pendidikan IT sekali pun. Kamu bisa mengikuti program pembelajaran di platform edu tech seperti Kuncie. 

Kuncie punya program pembelajaran bagi kamu yang tertarik menjadi seorang data scientist. Kamu akan dibimbing oleh pengajar profesional dan berpengalaman. Materi yang diberikan juga sangat lengkap. Jadi, tunggu apa lagi? Segera daftar untuk mewujudkan impianmu menjadi seorang data scientist!

Posted 
 in 
Tech
 category

More from 

Tech

 category

View All