Menulis adalah cara berkomunikasi yang cukup nyaman bagi sebagian orang. Apalagi buat kamu yang sejak kecil sudah terbiasa mengabadikan memori lewat buku harian atau menuangkan isi pikiran pada secarik kertas. 

Berawal dari iseng dan sekadar curhatan ala kadarnya, jika dilakukan secara rutin, perlahan, tulisanmu pun dapat dinikmati beberapa temanmu. Kamu pun semakin rajin menulis karena merasa diapresiasi.

Percaya tidak, kalau kebiasaan ini dapat membawamu pada ruang kontemplasi dan dunia khayalan tanpa batas? Agar kemampuan ini terus berkembang dan bisa dinikmati lebih banyak orang, yuk naik tingkat dengan mencoba menulis novel!

Yuk Belajar Langsung Dari Dee Lestari!

kembangkan potensi menulis

Ingin bisa menulis novel seperti Dee Lestari? Ikutan kelasnya di Kuncie! Setelah menyelesaikan kelas ini, kamu akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Dee Lestari!

Daftar Kelasnya Sekarang!

10 Langkah Menulis Novel Bagi Pemula

  1. Pilih Genre Novel yang Akan Ditulis

Berdasarkan kebenaran atau fakta dalam cerita, novel terbagi menjadi dua genre, yaitu fiksi dan nonfiksi. Sementara, jika dilihat dari jenisnya, terdapat jauh lebih banyak lagi genre yang bisa dikembangkan untuk menjadi sebuah novel.

Beberapa jenis cerita yang cukup sering kita temukan, di antaranya:

  • Romance

Bercerita tentang kisah romansa dua sejoli. Umumnya menggunakan diksi yang indah, cenderung puitis, dan dramatis. Gaya penulisan seperti ini dimaksudkan agar pembaca lebih mudah terbuai dalam lika-liku kehidupan cinta yang dibangun dalam cerita.

  • Fantasy

Biasanya cerita dalam genre ini akan jauh sekali dari realita. Isinya penuh akan imajinasi yang terkadang di luar nalar. Tema yang sering diangkat misalnya berbau mitos, kekuatan supranatural, dan tokoh-tokoh karangan yang hampir mustahil kita temukan di dunia nyata.

  • Science Fiction (Sci-Fi)

Ini adalah salah satu genre novel yang bisa dibilang super PR. Selain membutuhkan kemampuan menulis yang apik dan kepekaan akan fenomena di dunia, kamu juga perlu pengetahuan lebih terkait ilmu dan teknologi. Mirip dengan genre fantasi, tetapi ini versi yang lebih masuk akal.

  • Horror

Bagi pencinta adrenalin, horor adalah pilihan hiburan yang tepat. Novel dengan genre ini biasanya akan mengaitkan alur cerita dengan  mitos supranatural yang dipercayai oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri, cerita yang diangkat biasanya seputar makhluk gaib dan ritual dunia hitam.

  • Comedy

Rangkaian kisah dengan nuansa humor yang mengundang gelak tawa ini dapat menjadi hiburan yang menyegarkan otak. Membuatnya gampang-gampang susah. Kamu perlu memahami fenomena sosial agar lelucon yang dituliskan sesuai dengan selera pasar.

  1. Buat Garis Besar Cerita

Untuk mempermudah proses penulisan secara detail, ada baiknya kamu buat gambaran sebagian besar jalan cerita secara jelas. Dengan mapping seperti ini, setidaknya kamu sudah punya pakem mengenai alur yang nantinya membantumu untuk tetap fokus sehingga cerita bisa digali dengan lebih dalam.

  1. Bangun Karakter yang Menarik

Ini menjadi keharusan agar pembaca bisa ikut merasakan kedekatan dengan tokoh yang kamu ciptakan sehingga cerita terasa lebih hidup. Semakin kuat dan unik pendalaman karakter tokoh, semakin mudah bagi mereka untuk masuk ke dalam ceritamu.

  1. Pilih Sudut Pandang yang Sesuai

Secara spesifik, ada sekitar 10 macam pengambilan sudut pandang atau point of view (PoV) yang bisa diterapkan dalam penulisan cerita. Namun, yang paling sering dipakai adalah:

  • PoV orang pertama tunggal

Penulis sebagai “Aku” tokoh utama atau penulis sebagai “Aku” bukan tokoh utama. 

  • PoV orang ketiga serba tahu

Penulis menjadi sosok yang memiliki pengetahuan akan semua hal yang terjadi dalam cerita. Dengan PoV ini, penulis bisa membuat alur dan fragmen yang lompat-lompat sesuai kehendak.

  • PoV campuran

Jenis sudut pandang ini memberikan kebebasan bagimu untuk menggunakan kata “Aku, Dia, Mereka, Kami, Kamu” secara bergantian. Biasanya dipakai dalam penulisan novel yang memiliki beberapa bab dengan inti cerita beragam.

  1. Kembangkan Konflik dan Penyelesaiannya

Berbeda dengan cerpen yang biasanya hanya terdiri dari satu permasalahan utama, di dalam novel, kamu bisa menciptakan beberapa konflik yang masih saling bertautan untuk memperkaya cerita. Jangan lupa tentukan alur dan penyelesainnya, ya!

  1. Tulis dengan Jelas, Presisi, dan Tidak Bertele-tele

Perlu diingat, tulisan panjang pada novel berbeda dengan tulisan pendek yang dibuat seolah-olah panjang. Apa pembedanya? Alur cerita dan rumusan masalah.

Cerita yang sebenarnya sederhana, tapi dibuat berputar-putar malah bisa membuat pembaca kebingungan atau mudah bosan. Ini adalah salah satu alasan mengapa kamu perlu membuat skema cerita secara menyuluruh sebelum menurunkannya secara detail.

  1. Tentukan Deadline

Menulis novel itu butuh waktu, dedikasi, dan kerja keras. Wajar kok, kalau sesekali kamu menemukan hambatan sehingga merasa butuh istirahat dan berhenti menulis sejenak. Namun, jika perasaan seperti itu terus diikuti, tulisan kamu tidak akan selesa-selesai.  Karenanya, kamu perlu membuat jadwal dan target agar tetap on track hingga draf novel tidak berhenti di tengah jalan. 

  1. Konsisten Menulis

Sebuntu apa pun pikiranmu, usahakan agar tidak mudah menyerah. Teruslah menulis setiap hari walau hanya satu kalimat. Dari sana, bukan tidak mungkin kamu akan mendapat inspirasi untuk untaian ribuan kata berikutnya.

  1. Revisi Draf

Baca ulang dan revisi sendiri karyamu. Ini penting untuk untuk menjaga kualitas tulisan sehingga layak untuk dibaca banyak orang.

  1. Publikasikan

Nah, langkah terakhir yang perlu kamu lakukan tentu saja memublikasikan tulisan yang telah kamu buat sepenuh hati tersebut. Jangan biarkan kecintaan dan dedikasimu terhadap dunia menulis terpendam di dalam drive laptop.

cara menulis novel untuk pemula

Sebelum Menulis

  • Bacalah banyak buku
  • Pilih sudut pandang untuk tulisanmu
  • Buat peta cerita
  • Rancang setting (waktu, tempat, latar)
  • Kembangkan karakter utama
  • Tetapkan konflik dan penyelesaiannya
  • Tentu target setiap harinya

Sedang Menulis

  • Pilih bagaimana cara dan teknik kamu menulis novel
  • Berusaha mencapai target tulisan yang sudah ditetapkan

Setelah Menyelesaikan Draft Pertama

  • Sunting dan sunting!
  • Publikasikan karyamu dan coba hubungi penerbit

Sebelum Menulis

  • Baca banyak buku. Makin banyak referensi, makin luwes gaya tulisanmu.
  • Pilih sudut pandang. Nantinya ini dapat membantumu untuk menentukan alur dan gaya bercerita.
  • Rancang setting (waktu, tempat, latar). Untuk membuat cerita yang terkesan nyata, pembaca memerlukan bayangan senyata mungkin mengenai latar tempat berlangsungnya cerita.
  • Buat peta cerita. Gambaran umum ini nantinya membantumu agar fokus menulis lebih dalam sesuai dengan pokok masalah yang kamu tentukan di awal.
  • Kembangkan karakter utama. Makin kuat karakter, makin mudah pembaca untuk menjiwai suatu cerita.
  • Tetapkan konflik dan penyelesaiannya. Dalam menulis novel, kamu perlu membuat beberapa konflik yang saling bertaut sehingga menjadi rangkaian cerita yang bisa dinikmati.
  • Tentu target setiap harinya. Menulis novel membutuhkan dedikasi dan konsistensi. Dengan menentukan target harian, setidaknya kamu sudah terhindar dari kebuntuan.

Sedang Menulis

  • Pilih bagaimana cara dan teknik kamu menulis novel. Tiap penulis punya metode masing-masing dalam menyelesaikan tulisannya. Cari cara yang paling nyaman bagimu.
  • Berusaha mencapai target tulisan yang sudah ditetapkan. 

Setelah Menyelesaikan Draft Pertama

  • Sunting dan sunting! Baca ulang dan evaluasi terus tulisanmu.
  • Publikasikan karyamu dan coba hubungi penerbit. Jangan biarkan hasil karyamu mengendap di dalam laptop. Biarkan orang ikut menikmatinya.

Isi kepalamu yang kaya itu akan lebih bermanfaat jika bisa diketahui dan memberi dampak bagi orang lain. Daripada dibiarkan terpendam, lebih baik mulai tunjukkan melalui tulisan. Yuk, buat karya novelmu sekarang!

Posted 
 in 
Creative
 category

More from 

Creative

 category

View All