Sejak di bangku sekolah dasar kita diperkenalkan dengan kegiatan baca tulis yang terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kita pun dituntut agar terbiasa menulis berbagai topik melalui serangkaian ujian. Sadar atau tidak, sepanjang hidup, kita cukup akrab dengan berbagai macam gaya penulisan.

Sebagian orang mungkin merasa bahwa menulis adalah suatu beban, sebagian lagi merasakan cinta yang luar biasa pada dunia tulis-menulis ini. Mungkin kamu salah satunya.

Lebih dari sekadar rasa suka yang menjadi hobi, menulis pun kini bisa menjadi sumber penghasilan. Agar tidak mudah mandek di tengah jalan dan bisa terus berkembang, tentu saja kita harus pandai-pandai mengembangkan paragraf dengan berbagai gaya.

Apa saja ya, ragam paragraf yang sering kita temukan? Yuk, bahas di artikel ini!

Yuk Belajar Langsung Dari Dee Lestari!

belajar menulis cerita fiksi

Ingin bisa menulis cerita fiksi seperti Dee Lestari? Ikutan kelas dasar menulis fiksi di Kuncie! Setelah menyelesaikan kelas ini, kamu akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Dee Lestari!

Beli Kelasnya Sekarang!

Jenis-Jenis Teknik Penulisan

  1. Eksposisi

Ini adalah paragraf yang berisikan paparan atau penjelasan secara umum mengenai suatu informasi pada pembaca.

Ciri khusus: menyajikan info tertentu berdasarkan fakta.

Contoh:

Tomat memiliki banyak sekali nutrisi seperti vitamin C, vitamin K, karoten, dan terutama likopen serta biotin. Semakin merah buah tomat, semakin tinggi kadar likopennya.

Likopen sendiri adalah kandungan yang berfungsi sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk mencegah berbagai risiko penyakit seperti gangguan jantung dan kanker. Bukan itu saja, zat yang juga terdapat pada wortel dan pepaya ini baik untuk kesehatan kulit. Studi menunjukkan bahwa likopen dapat mengurangi kemerahan pada kulit dan membantu proses penyembuhan kulit yang rusak akibat paparan sinar ultraviolet (UV).

  1. Deskripsi

Paragraf ini digunakan untuk menggambarkan suatu objek seolah pembaca dapat merasakan, melihat atau mengalami sendiri topik di dalam tulisan.

Ciri khusus: menggambarkan suatu objek dengan melibatkan panca indra

Contoh:

Tomat merupakan tanaman dengan siklus singkat yang dapat tumbuh setinggi 1 - 3 meter. Buahnya berwarna hijau, kuning, oranye, hingga merah merekah. Rasanya manis dan agak kemasam-masaman.  Tekstur luarnya halus dan memiliki daging yang empuk. Kesegaran buah tomat dapat dinikmati secara langsung maupun diolah terlebih dahulu.

  1. Argumentasi

Paragraf argumentasi merupakan rangkaian kalimat yang berisikan pendapat atau argumen mengenai suatu hal. Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memiliki pandangan yang sama dengan penulis.

Ciri khusus:

Berisikan pendapat yang biasanya didukung dengan data dan berusaha meyakinkan pembaca melalui data yang disajikan

Contoh:

Salah satu manfaat yang bisa kamu dapatkan dari buah tomat adalah membantu mengatasi penyakit diabetes. Kandungan dalam tomat yang kaya serat dapat mengurangi kadar gula hingga kadar lemak dalam tubuh. Karenanya, tomat masuk ke dalam jenis buah-buahan yang baik dikonsumsi untuk kamu yang harus menjalani diet khusus diabetes.

  1. Narasi

Ini adalah jenis paragraf yang belakangan makin sering kita temukan di berbagai media. Narasi berisikan rangkaian peristiwa baik fiksi maupun nonfiksi yang disampaikan dengan alur tertentu secara sistematis dan logis. Bahasa kerennya, storytelling.

Ciri khusus:

Terdapat tokoh, alur, dan konflik. Bisa juga terdapat latar penceritaan dan penggunaan berbagai majas untuk menambah nilai estetika dari tulisan.

Contoh:

Malam ini, entah kenapa, tiba-tiba Andien ingin sekali makan tomat. Bermodalkan hasrat dan dorongan yang kuat, ia beranjak dari kasurnya yang nyaman dan bergegas menuju dapur. Namun, sayang sekali, setelah beberapa saat mengecek isi kulkas, ia tak juga menemukan apa yang diinginkan.

Andien pun bergegas untuk ke supermarket terdekat demi memenuhi hasratnya, tapi saat ia menyadari bahwa waktu sudah terlalu larut, ia mengurungkan niatnya karena mengetahui bahwa supermarket sudah tutup. Andien pun pasrah dan kembali ke kamarnya sambil menahan rasa kesal karena gagal menikmati kesegaran tomat yang ia inginkan.

Faktor Yang Memengaruhi Gaya Penulisan

faktor yang mempengaruhi gaya penulisan

  • Suara

Ini merupakan refleksi jati dirimu. Kepribadian dan sudut pandang yang kamu pilih dalam memaparkan sebuah cerita. Misalnya, kamu sebagai seorang profesional, pelajar, perempuan atau lelaki, remaja, usia matang, peran sosial sebagai ayah atau ibu, dan sebagainya.

  • Nada

Jika suara diibaratkan sebagai karaktermu, maka nada adalah kepribadianmu. Sikapmu ditunjukkan lewat tulisan melalui pemilihan kata, struktur kalimat, hingga tata bahasa yang digunakan.

Kamu bisa memilih apakah mau menunjukkan sisi keceriaan, keseirusan, keprofesionalan, kejenakaan, dan sebagainya dalam tulisanmu.

Tips Menemukan Gaya Menulis yang Khas

  • Banyak membaca

Waktu kecil, kita belajar mendengar dulu baru menirukannya saat berbicara. Semakin banyak suara yang kita terima, semakin banyak pula celoteh yang kita coba untuk tiru. Begitu juga dengan menulis. Semakin banyak yang kamu baca, semakin banyak inspirasi dan kosa kata yang bisa kita tuangkan dalam tulisan.

  • Tekun menulis

Kemampuan berbahasa merupakan hal yang butuh terus dipraktikkan agar ilmu yang kita miliki terus berkembang dan terasah. Bagaimana mau jadi ahli peramu kata kalau kamu jarang menuliskannya?

Teruslah berlatih dan mengevaluasi diri agar kemampuanmu kian berkembang dan semakin bisa dinikmati banyak orang.

  • Jadilah diri sendiri

Saat baru belajar menulis, mungkin kita akan cenderung meniru gaya tulisan yang dirasa cocok dengan diri sendiri. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan makin bertambahnya referensi, tentu kamu dapat merasakan bahwa banyak sekali gaya penulisan yang bisa dikembangkan. Cobalah temukan ragam teknik penulisan dari buah pemikiran dan karaktermu. Latihan bersuara menggunakan gayamu sendiri.

  • Keluar dari zona nyaman

Boleh jadi kamu sudah memilih atau membuat standar mengenai tulisan sendiri, tapi sesekali perlu juga menulis dengan variasi lain. Tujuannya, tentu saja agar kemampuan tetap terasah dan mempermudah kamu untuk mengembangkan berbagai tulisan yang enak dibaca.

Kamu bisa coba keluar dari zona nyaman dengan memilih beberapa hal di luar kebiasaan seperti topik atau tema, pemilihan jenis paragraf, penggunaan majas, dan sebagainya.

  • Hadir dalam tulisan

Libatkan pembaca dalam tulisanmu. Cari tahu kira-kira informasi dan rangkaian kisah seperti apa yang disukai dan relate dengan mereka. Coba untuk lebih berempati dan jadi teman bagi pembaca. Dengan begini, pembaca pun akan betah berlama-lama menikmati tulisanmu.

Menulis adalah cara paling sederhana untuk mengabadikan momen berharga. Jalan singkat untuk meninggalkan jejak dari reruntuhan buah pemikiran kita. Yuk, rangkai kisah dan sejarahmu melalui tulisan dengan penuh gaya!

Posted 
 in 
Creative
 category

More from 

Creative

 category

View All