Rasanya sudah cukup banyak buku dan berbagai tulisan yang dibaca, tapi kenapa susah sekali menemukan ide, ya? Seolah kehilangan kemampuan merangkai kata, jemari pun ikut terhenti sekian lama. Buntu banget!

Kalau kamu pernah ada di situasi itu, mungkin kamu mengalami writer’s block, musuhnya para penulis yang membuat tulisan nggak kunjung selesai atau, lebih parah lagi, tidak bisa dimulai sama sekali. Mengawali satu paragraf pun terasa menjadi beban rasanya.

Tenang, kamu tidak sendirian. Ini adalah hal yang lumrah terjadi. Kurang lebih, sama dengan pekerjaan atau kegiatan rutin lainnya, kebuntuan bisa melanda siapa pun.

Agar tidak berlama-lama dan menambah PR dalam kehidupan karena tulisanmu mandek di tengah jalan, yuk kita bahas lebih lanjut lewat artikel ini!

Yuk Belajar Langsung Dari Dee Lestari!

ubah ide jadi karya

Ingin bisa menulis novel seperti Dee Lestari? Ikutan kelasnya di Kuncie! Setelah menyelesaikan kelas ini, kamu akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Dee Lestari!

Daftar Kelasnya Sekarang!

Apa Itu Writer’s Block?

Ini adalah istilah dari seorang ahli psikoanalisis Amerika, Edmund Bergler, yang menggambarkan kondisi di mana seorang penulis mengalami kebuntuan sehingga tidak bisa menulis apa pun.

Ketika terjebak dalam keadaan ini, tak jarang seorang penulis merasa kebingungan, hilang fokus, atau tertekan. Jangankan satu paragraf. Memulai kalimat dengan satu kata saja terasa sulit dan bisa membutuhkan waktu yang lama.

Kondisi tentu mengganggu sekali bagi kamu yang memiliki jurnalis, content writer, penulis kreatif, sastrawan, copywriter, scriptwriter, dan sebagainya. Namun, ini merupakan hal yang cukup lazim, kok. Penulis besar kelas dunia pun bisa saja mengalami hal ini.

Penyebab Writer’s Block

  1. Mudah terdistraksi

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seorang penulis mudah terdistraksi atau sulit fokus. Di antaranya:

  • Hiperaktivitas pada otak

Keadaan ini bisa terjadi sejak lahir atau akibat konsumsi makanan/minuman tertentu. Pikiran cenderung loncat-loncat, tidak terstruktur, dan mudah sekali teralih oleh rangsangan sekitar seperti suara bising, pemandangan atau barang dengan warna yang mencolok, gerakan tubuh, dan sebagainya.

  • Banyak pikiran

Setiap orang memiliki kapasitas berbeda dalam menghadapi dan menangani masalahnya. Sebagian bisa tetap fokus dan bersantai, sebagian lagi bisa terganggu fokusnya.

Jika berbagai kendala yang dihadapi tidak terselesaikan dengan baik, pikiran pun mudah travelling ke mana-mana. Mulai dari banyak berkontemplasi mencari solusi, hingga melakukan kegiatan sisipan yang cukup menghabiskan waktu untuk menyenangkan hati seperti nonton video atau film dan sebagainya.

  1. Tekanan

Bukan hanya banyaknya tuntutan dari luar atau gangguan yang bersifat eksternal, tekanan pun bisa datang dari dalam diri sendiri.

Kondisi ini kerap ditemukan jika kamu memiliki jiwa perfeksionis. Sebenarnya bisa saja kamu memulai atau melanjutkan tulisan, tapi karena membuat standar tinggi untuk kualitas penulisan, kamu malah jadi terhenti karena kelelahan mencari bahan inspirasi.

  1. Kehilangan motivasi

Pasti kamu sudah sering mendengar ungkapan “Hidup seperti roda. Kadang di atas, kadang di bawah,” kan? Saat kamu sedang merasa di bawah dan butuh penyemangat atau apresiasi, tapi tidak kunjung mendapatkannya, jangankan mengalirkan ide-ide segar, melakukan aktivitas sehari-hari saja bisa menjadi beban. Bawaannya mau rebahan, tiba-tiba kaya raya pokoknya.

  1. Burnout

Semua masalah menumpuk dan tak kunjung usai. Banyak tugas yang harus diselesaikan, tetapi kamu tak memiliki banyak waktu dan tenaga. Jiwamu lelah, raga pun ikut melemah. 

wKamu mengalami burnout! Kondisi stress kronis yang mengakibatkan kamu benar-benar kehilangan daya untuk melanjutkan berbagai kegiatan untuk menuntaskan tanggung jawabmu. Tentu saja ini menghabat kegiatan menulismu.

Cara Mengatasi Writer’s Block

tips menghilangkan stress karena menulis

  1. Menelusuri Akar Permasalahan

Cari tahu apa yang membuat ide kamu mandek. Sedang kurang fit kah? Banyak urusan, kangen sama pasangan, merasa tertekan, bosan, atau alasan lainnya?

  1. Singkirkan Gangguan

Jika kamu tipe yang mudah terdistraksi, jika memungkinkan, jalan terbaiknya adalah dengan menyingkirkan atau menghindari hal-hal yang dapat mengganggu fokusmu. Tata meja atau ruang yang nyaman bagimu, pakai earphone, matikan handphone, mojok dulu, deh.

  1. Coba Teknik Freewriting

Lupakan sejenak kegiatan menulis yang mengharuskanmu mengikuti standar PUEBI dan segala tata bahasa yang benar. Menulislah apa yang ada di pikiranmu tanpa terbebani dengan struktur. Setelahnya, baru bisa diedit sesuai kebutuhan.

Dengan begitu, kamu akan tetap terlatih tanpa merasa kelelahan karena harus berpikir keras untuk menyelesaikan tulisanmu.

  1. Lakukan Aktivitas Selain Menulis

Siapa yang tidak jenuh melakukan hal yang sama setiap hari? Begitu juga dengan menulis. Coba lakukan aktivitas lain untuk mengurangi kejenuhan. Lakukan hal yang kamu suka, berkumpul dengan teman-teman, beberes rumah, dan sebagainya.

  1. Cari Inspirasi

Terkadang, sebagian penulis tidak punya pilihan atau waktu yang banyak untuk menyelesaikan tulisannya. Jika writer’s block terjadi di tengah deadline yang cukup ketat, kamu bisa coba mencari inspirasi dengan membaca buku, artikel online, nonton film, mendengarkan musik, atau sesederhana ngobrol santai dengan temanmu.

Siapa tahu dari sana kamu dapat menemukan ide-ide yang nantinya bisa kamu tuangkan menjadi rangkaian kalimat panjang.

  1. Lakukan Hal yang Bisa Meningkatkan Mood

Jika suasana hati sedang kurang baik, biasanya bawaannya jadi malas ngapa-ngapain, ya? Kalau tidak berdiam diri, ya beralih kegiatan agar merasa happy.

Lakukan hal yang menyenangkan agar mood-mu kembali naik. Makan enak, me time, ngobrol seru, jalankan hobi, checkout belanjaan, nonton video konser band favorit, bermain dengan hewan peliharaan, dan sebagainya. Pokoknya haha-hihi dulu.

  1. Take A Rest!

Ya. Beristirahatlah! Kamu bukan mesin pencetak yang bisa terus menghasilkan tulisan tanpa mengenal waktu. Lahir batinmu butuh bersantai sejenak.

Berdiam dirilah jika itu menjadikanmu lebih tenang. Cari keramaian jika itu membuatmu senang. Pilih kegiatan yang membuatmu merasa nyaman tanpa tekanan.

Seorang penulis best seller kelas dunia saja masih bisa mengalami kebuntuan saat menyelesaikan pekerjaannya. Selain kreativitas dan kemampuan menulis di atas rata-rata, yang membuat mereka bisa sukses menyebarkan buah pikirannya adalah kerja keras dan konsistensi. Ini membutuhan dedikasi dan waktu yang panjang.

Jika ingin menjadi seperti mereka, tetapi mengalami kebuntuan, yang perlu kamu lakukan adalah mengenali diri sendiri, beristirahat, dan tetap set deadline. Jangan mau berlama-lama terjebak dalam writer’s block! Semoga kebuntuan yang melandamu lekas berakhir, ya!

Posted 
 in 
Personal Development
 category

More from 

Personal Development

 category

View All