Pernahkah kamu merasa penasaran akan suatu hal atau produk dan sesegera mungkin browsing untuk mendapatkan informasi? Apa yang kamu temukan? Biasanya akan muncul berbagai link berisikan tulisan sesuai keywords yang kamu cari.

Dari sekian banyak judul, ada beberapa yang menarik perhatianmu. Kamu pun membacanya dan ternyata membuatmu tertarik untuk melihat konten-konten lain, bahkan terpikat untuk berbelanja. Begitulah cara kerja content writing.

Yuk Ikutan Kelas Menulis Fiksi Dee Lestari

belajar menulis cerita fiksi

Ingin bisa menulis cerita fiksi seperti Dee Lestari? Ikutan kelas dasar menulis fiksi di Kuncie! Setelah menyelesaikan kelas ini, kamu akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Dee Lestari!

Beli Kelasnya Sekarang!

Apa Itu Content Writing?

Dalam dunia marketing, content writing bukan hanya sekadar kegiatan menulis, tetapi juga menyunting hingga memublikasinnya melalui media digital untuk kepentingan pemasaran.

Formatnya pun semakin beragam. Bisa berupa blog, skrip video atau podcast, e-book, press release, deskripsi produk, artikel, tulisan pada landing page sebuah website, dan masih banyak lagi.

Alasan Kenapa Content Writing Penting

Di era media cetak, konten dibuat sebatas untuk kebutuhan pembuatan jurnal, buku, puisi, cerita, teori, serta keperluan edukasi atau hiburan lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, konten pun ikut berevolusi dan memiliki peranan penting dalam dunia pemasaran. Hampir semua industri membutuhkan content writing untuk menunjukkan eksistensinya di mata publik.

Brand besar memanfaatkan website dan berbagai media sosial untuk membangun kredibilitas, memersuasi calon konsumen, hingga menjaga loyalitas di mata konsumen yang sudah ada. Semua kegiatan dalam media digital ini membutuhkan konten.

Sebagai tambahan:

  • Berdasarkan Survey The State of Content Marketing 2019, dapat diketahui bahwa 98% dari Tim Marketing yang disurvey menggunakan konten tertulis (written content) sebagai tipe konten yang paling sering digunakan untuk pemasaran.

  • Sementara, berdasarkan laporan State of Marketing 2022 yang dirilis oleh Hubspot dan melibatkan sekitar 1600 marketers di seluruh dunia, 70% marketers secara aktif berinvestasi untuk konten marketing sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa konten berbentuk tulisan punya andil besar terhadap keberlangsungan bisnis di era digital. Jadi, kalau kamu hobi menulis atau sedang memulai usaha sendiri, content writing adalah teknik pemasaran yang wajib banget kamu pelajari.

Tips Content Writing Efektif untuk Marketing

  • Tulis konten yang orisinal dan unik

Selain untuk mengembangkan kemampuan menulis dan menjadi nilai tambah untuk portofoliomu sebagai content writer, ternyata konten yang orisinal dan unik juga berpengaruh loh, terhadap performa digital marketing.

Tulisanmu akan susah masuk rank dalam pencarian Google jika hanya bermodalkan copy paste dari informasi yang sudah tersedia di media online.

Selain itu, konten juga berkaitan dengan kepercayaan audience dan citra bisnis. Sebaiknya buat lah konten sespesifik mungkin sesuai dengan kebutuhan target pembaca dan sesuaikan dengan persona dari bisnis itu sendiri.

  • Headline yang menarik perhatian

Headline adalah kunci utama keberhasilan suatu konten. Ibarat rumah singgah, headline adalah pekarangan, teras, dan bentuk bangunan dari luar. Kamu perlu membuatnya semenarik mungkin agar orang mau datang untuk berkunjung.

Ada berbagai kategori headline yang diklasifikasikan berdasarkan jenis dan tujuannya. Yang cukup sering kita temukan adalah News Headline. Selain berita, headline jenis ini juga dipakai untuk artikel deskriptif seperti pemaparan produk, tips dan trik, dan lainnya.

Sebagai contoh, daripada memberi judul “Menambah Penghasilan dari Rumah”, kamu bisa menulis “5 Teknik Ampuh Mendapatkan 20 Juta/Bulan dari Rumah!”

  • Cermat dalam pemilihan angle

Sudut pandang yang unik dapat menarik perhatian pembaca dan berkemungkinan besar untuk meningkatkan jumlah audience baru.

Jika kamu sudah biasa menulis dan ahli di bidang tertentu, sebuah konten bisa terasa lebih kaya dan penuh makna dengan sentuhan ciri khas yang dimiliki. Namun, jika kamu adalah content writer pemula, cara mudah menentukan angle bisa dilakukan dengan menggunakan rumus 5W + 1H (what, when, why, who, where, dan how).

Misal, saat membuat konten untuk mempromosikan suatu produk, kamu memilih angle “when”. Kamu bisa menulis cerita melalui pendekatan berdasarkan fenomena yang sedang terjadi pada saat konten tersebut dibuat.

  • Tulis CTA yang sesuai dan relevan

Dalam pembuatan konten, CTA (Call to Action) bisa diartikan sebagai kalimat penegasan bagi audience untuk melakukan aksi setelah membaca sesi tertentu pada tulisan. Buatlah CTA yang berkaitan dengan konten.

Sebagai contoh, kalau kamu menulis konten produk kecantikan tentang tips mencuri hati gebetan, kamu bisa mengakhirinya dengan “Tunggu apa lagi? Yuk, glowing bareng serum Kuncie biar si Dia jatuh cinta!”

  • Membuat konten untuk berbagai platform

Sebagian besar marketers menarget 3 segmen audience yang berbeda untuk memperluas jangkauannya. Segmentasi ini bisa ditentukan berdasarkan demografis, psikografis, perilaku, dan sebagainya.

Dari sini kamu juga bisa menentukan jenis dan gaya konten yang lebih spesifik untuk berbagai platform digital sesuai dengan segmentasi tersebut.

  • Optimasi search engines

Dengan optimasi SEO, kamu dapat menentukan topik populer yang berkaitan dengan produk. Tulisanmu pun akan lebih mudah terbaca search engines.

Tips membuat konten yang ramah SEO:

Dalam SEO, keywords merupakan nyawa dari konten. Maka dari itu buatlah sebuah konten yang berfokus pada suatu keyword atau topic tertentu. Selain itu, buatlah konten yang original, karena dengan begitu kamu akan dipercaya oleh pembaca dan sekaligus search engine. Berikut ini hal-hal yang patut dipertimbangkan:

  1. Bullets untuk membantu metode membaca skimmer.
  2. Masukkan gambar untuk memecah teks.
  3. Pilih kata dan kalimat sederhana yang mudah dimengerti.
  4. Tulis kalimat dan paragraf pendek untuk menghindari teks yang terlalu penuh.
  5. Pakai font besar agar konten lebih mudah terbaca.

  • Proof reading. Edit, edit, dan edit!

Kalau sudah melakukan semua langkah di atas, hal terakhir yang wajib kamu lakukan adalah proof reading, cek secara teliti untuk menghindari kesalahan pada penulisan sebelum dipublikasikan. Mulai dari typo, pola kalimat, pemenggalan paragraph, hingga menilai sendiri kira-kira tulisanmu sudah enak dibaca atau belum.

komposisi content writing

1. Headline. Pilih diksi yang catchy agar audience tergoda untuk membaca isi kontenmu.

2. Subheadline. Tarik perhatian pembaca dengan kalimat singkat yang menjadi premis dari isi tulisanmu.

3. Menulis sesuai kebutuhan target audience. Buat konten yang kiranya bermanfaat bagi pembaca. Bukan sekadar materi jualan yang berisikan deskripsi produk.

4. Be engaging. Bangun cerita agar audience merasa relate dan mau tetap membaca tulisanmu hingga selesai.

5. Gunakan brand voice yang unik. Agar kontenmu tampak menonjol, kamu perlu menentukan gaya penulisan sesuai dengan brand personality yang dibangun. Barang yang dijual boleh sama, tapi brand voice menjadi pembeda yang membentuk impresi di mata pembaca.

Sekarang bisa kita lihat bahwa konten sudah menjadi sahabat dalam kehidupan sehari-hari. Bisa saja di masa depan content writing menjadi skill yang wajib dimiliki agar kita punya daya saing lebih. Yuk, buat kontenmu sekarang!

Posted 
 in 
Creative
 category

More from 

Creative

 category

View All