Apakah kamu pernah melihat spanduk atau video kampanye? Atau kamu pernah menyaksikan politisi berkampanye secara langsung di suatu tempat? Dalam kampanye, kamu pasti menyadari, bahwa semua politisi berlomba-lomba membangun citra yang positif.  

Citra yang dibangun para politisi disebut dengan political branding. Lantas, apa itu political branding dan mengapa para politisi berlomba-lomba membangun political branding? Untuk mengetahuinya, simaklah artikel ini dengan seksama! 

Mini MBA Political Marketing

Kelas Political Marketing

Mini MBA Political Marketing adalah program Political Marketing pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengakomodasi kebutuhan Anda dalam pemasaran politik.

Daftar Sekarang!

Pengertian Political Branding

Political branding adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan dan mengelola persepsi terhadap partai politik atau kandidat. Tujuan dari jenis komunikasi jenis ini adalah untuk mengenalkan dan mempromosikan partai politik atau kandidat. 

Political branding melibatkan penggunaan berbagai media offline dan online, seperti spanduk, video, media sosial, dan lain sebagainya. Jika strategi political branding berhasil, maka akan meningkatkan dukungan terhadap suatu partai atau kandidat, meningkatkan opini publik, dan meningkatkan upaya penggalangan dana.

Baca Juga: Apa Itu Political Marketing Dan Mengapa Penting?

Manfaat Political Branding

  1. Mengontrol Pesan

Political branding memungkinkan partai atau kandidat untuk mengontrol pesan yang mereka sampaikan. Hanya pesan-pesan yang mendukung citra partai dan kandidat lah yang akan disampaikan dengan baik.  

  1. Mengidentifikasi Partai atau Kandidat

Manfaat selanjutnya dari political branding adalah membantu pemilih untuk mengidentifikasi partai atau kandidat dengan cepat. Pemilih bisa mengetahui siapa saja kandidat yang mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat. 

  1. Membangun Kepercayaan 

Political branding dapat membantu partai politik dan kandidat untuk membangun kepercayaan dengan para pemilih. Citra yang baik akan membuat para pemilih percaya bahwa kandidat tersebut memang mampu menjadi pemimpin. 

  1. Memotivasi Pemilih 

Tidak semua masyarakat bersemangat menjadi pemilih dalam proses pemilihan. Terkadang, bahkan ada pula orang yang memilih menjadi golongan putih atau golput. Nah, political branding bisa memotivasi pemilih untuk pergi ke tempat pemungutan suara. 

  1. Memberi Kesan Positif

Manfaat selanjutnya dari political branding adalah memungkinkan kandidat untuk menciptakan kesan positif di benak pemilih. Dengan adanya kesan positif, maka kesempatan kandidat untuk dipilih semakin tinggi.  

  1. Membantu Membangun Loyalitas Pendukung

Political branding bisa membantu membangun kepercayaan antara pemilih dan kandidat. Maka dari itu, political branding juga bisa para pendukung punya loyalitas yang kuat terhadap suatu partai politik atau kandidat.

  1. Mengkomunikasikan Pesan Secara Lebih Efektif

Pesan-pesan kampanye sangatlah penting untuk disampaikan dengan baik. Pesan tersebut berisi visi misi dan program kerja kandidat. Nah, political branding bisa membantu pesan-pesan kampanye tersebut tersampaikan dengan baik. 

  1. Meningkatkan Kredibilitas

Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Kandidat pasti ingin segala pesan kampanye yang ia sampaikan bisa dipercayai oleh pemilih. Maka dari itu, political branding penting untuk dilakukan demi meningkatkan kredibilitas. 

  1. Mengenalkan Kandidat

Kandidat yang dikenal para pemilih, belum tentu dipilih oleh para pemilih. Apalagi, jika kandidat tersebut tidak kenal. Maka dari itu, political branding sangat penting untuk membantu mengenalkan kandidat kepada para pemilih dengan baik.   

  1. Membangun Koalisi

Last but not least, political branding bisa membantu partai atau kandidat untuk membangun koalisi dengan partai atau kandidat lain. Koalisi bisa meningkatkan kesempatan kandidat untuk dipilih oleh para pemilih.

Elemen Political Branding

  1. Pesan yang Jelas dan Ringkas

Political branding yang baik harus mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas. Dengan demikian, pesan tersebut akan mudah diterima dan dimengerti. Jangan sampai pesan kampanye malah berbelit dan tidak mudah dipahami.

  1. Logo yang Baik

Political branding juga harus mempunyai logo yang baik. Hal ini sangat penting untuk setiap strategi branding politik yang sukses. Logo harus sederhana, mudah dikenali, dan mengkomunikasikan pesan inti kampanye.

  1. Tampilan dan Nuansa yang Konsisten

Strategi political branding yang dijalankan di berbagai media harus mempunyai tampilan dan nuansa yang konsisten di semua platform atau media. Mulai dari video iklan sampai media sosial. Ini akan membantu menciptakan identitas terpadu untuk kampanye yang akan dikenali dan diingat oleh para pemilih.

  1. Nama yang Baik

Nama yang baik juga sangat penting untuk political branding yang sukses. Nama itu harus menarik dan mudah diingat, misalnya saja dengan membuat singkatan. Slogan juga harus dibuat semenarik mungkin, namun tetap mencerminkan nilai-nilai partai dan visi misi yang dicanangkan.

  1. Image yang Positif

Elemen political branding yang terakhir tentu saja adalah image yang positif. Bila partai dan kandidat punya image yang positif, maka akan dipercaya oleh rakyat untuk memimpin sebuah daerah atau negara.

Kesalahan dalam Political Branding

  1. Target Audiens Tidak Jelas

Kesalahan political branding yang pertama adalah target audiens tidak jelas. Dengan demikian, strategi political branding kurang efektif, karena tidak disesuaikan dengan karakteristik audiens. 

  1. Gagal untuk Membedakan dari Politisi Lain

Dalam suatu pemilihan, umumnya akan ada beberapa kandidat yang maju mencalonkan diri. Nah, jangan sampai strategi political branding yang kamu jalankan tidak punya pembeda dengan kandidat lain.

  1. Pesan yang Disampaikan Tidak Jelas

Kesalahan dalam political branding selanjutnya adalah pesan yang tidak jelas. Dengan demikian, branding yang disiapkan akan sulit untuk dibangun dengan baik. 

  1. Kampanye Negatif

Branding yang telah dibangun sedemikian rupa akan percuma jika kandidat melakukan kampanye negatif. Kampanye negatif akan merusak citra kandidat yang telah dibangun dengan baik.

  1. Tujuan yang Tidak Jelas atau Tidak Ditentukan

Political branding akan sulit dibangun jika tujuan tidak jelas atau belum ditentukan. Maka dari itu, sebelum membangun political branding, tentukanlah tujuan dari kampanye partai politik atau kandidat. 

  1. Janji yang Tidak Realistis

Kesalahan political branding selanjutnya adalah janji yang tidak realistis. Dalam kampanye, kandidat memang memberi banyak janji kepada para pemilih. Akan tetapi, sebaiknya berikan janji yang realistis dan bisa diwujudkan.

  1. Tidak Memiliki Strategi Branding

Membangun branding janganlah dilakukan secara asal. Melainkan, partai politik dan kandidat harus mempunyai strategi yang matang. Untuk itu, siapkanlah strategi sedemikian rupa sebelum mulai membangun branding. 

  1. Menggunakan Slogan Usang atau Tidak Populer

Menggunakan slogan yang usang atau tidak populer akan membuat para pemilih kurang tertarik untuk memilih kandidat. Hal ini merupakan salah satu kesalahan dalam membangun political branding

  1. Gagal Berinteraksi dengan Publik

Dalam proses membangun political branding, kandidat harus bisa berinteraksi dengan publik dengan baik. Terlebih ketika sedang melakukan kampanye secara langsung dengan menemui para pemilih.

  1. Memilih Media yang Salah

Pemilihan media juga harus diperhatikan dalam membangun branding. Pilihlah media yang sesuai dengan branding yang akan dibangun dan target audiens.

Nah, demikianlah penjelasan tentang apa itu political branding dan apa saja manfaatnya serta kesalahan yang harus dihindari. Jika kamu tertarik untuk menjadi wakil rakyat, kamu harus bisa membangun branding dengan baik dan mempelajari ilmu political marketing

Apa itu political marketing? Ini adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis dan taktis dalam menyebarkan makna politik kepada pemilih untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya yang dilakukan dengan metode atau pendekatan marketing dalam menghadapi persaingan dan memperebutkan pasar melalui saluran-saluran komunikasi tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap dan perilaku calon pemilih secara efektif dan efisien.

Jika ilmu marketing bertujuan untuk mempengaruhi calon pembeli untuk membeli produk atau memakai jasa, maka political marketing bertujuan untuk mempengaruhi para pemilih untuk memilih kandidat politik. Jika kamu ingin berkarier di bidang politik seperti petinggi partai, wakil rakyat dan lainnya, kamu harus mempelajari ilmu political marketing. 

Kabar baiknya, kamu bisa mempelajari ilmu political marketing di Mini MBA yang merupakan program kolaborasi Kuncie, SBM ITB, dan LSI. Mini MBA Political Marketing adalah program political marketing pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengakomodasi kebutuhan pembelajaran pemasaran politik setingkat MBA. 

Mini MBA Political Marketing menyajikan pembelajaran seperti orientasi pasar, manajemen pemasaran, customer focus, market intelligence, strategi pembangunan produk politik, aspek dalam kampanye dan media kampanya, study case dengan pendekatan yang relevan di Indonesia. 

Dengan mengikuti Mini MBA Political Marketing, kamu akan dibimbing oleh para pengajar ahli. Pembelajaran akan dilakukan secara online melalui sesi live dan juga recorded video. Program ini sangat cocok untuk petinggi partai politik, kandidat politik dan pendukungnya, pengambil keputusan di pemerintahan, government relations manager & CSR di perusahaan, dan lain sebagainya. Nah, tunggu apa lagi? Ayo daftar program Mini MBA Political Marketing sekarang juga!

Posted 
 in 
Upskilling
 category

More from 

Upskilling

 category

View All