Apakah Kamu pernah berpikir bagaimana proses perjalanan suatu produk mulai dari awal diperkenalkan di pasaran hingga hilangnya dari pasaran? Layaknya seperti manusia, produk-produk juga memiliki siklus hidup. 

Proses tersebut disebut dengan product life cycle. Lantas bagaimana proses perjalanan produk tersebut? Untuk mengetahuinya, simak artikel ini dengan seksama yuk!

Kuncie x SBM ITB: Mini MBA Program

Kelas Mini MBA

Dapatkan pembelajaran setara MBA dengan harga yang lebih terjangkau dan waktu yang lebih singkat di program non-degree Mini MBA bersama SBM ITB di Kuncie!

Daftar Sekarang!

Pengertian Product Life Cycle

Product life cycle adalah tahapan proses perjalanan suatu produk di pasar, dari peluncuran hingga penarikan. Maksudnya merupakan proses atau tahapan sejak produk tersebut dikenalkan, naik daun, hingga sudah tidak ada lagi yang menggunakannya. Produk yang lama akan semakin menyusut karena tergusur dengan permintaan konsumen yang menginginkan sesuatu yang baru. Semakin modern suatu produk, maka semakin meningkat penjualan pada saat dipasarkan. 

Oleh karena itu, setiap perusahaan wajib mengetahui tahapan siklus produk yang berbeda-beda, ada siklus jangka pendek sehingga produk tersebut cepat hilang di pasaran, atau produk musiman, dan ada juga produk jangka panjang sehingga dapat bertahan lama di pasaran. 

Agar dapat mempertahankan suatu produk di pasaran, Kamu harus melakukan berbagai strategi agar produk Kamu dapat bertahan lebih lama lagi di pasar. Berikut ini tahapan dari product life cycle agar Kamu bisa mencari strategi terbaik untuk pemasaran produk Kamu!

Baca Juga: Mengenal Dan Memahami Apa Itu Analisis SWOT

5 Tahapan Dari Product Life Cycle Yang Wajib Kamu Tahu!

  1. Development Phase (Fase Pengembangan)

Fase ini adalah tahap dalam proses pembuatan suatu produk, sistem, atau aplikasi, dimana seluruh proses dan pengujian dilakukan agar memastikan bahwa produk yang Kamu buat berfungsi sebagaimana mestinya. 

  1. Introduction Phase (Fase Pengenalan)

Pada fase ini produk Kamu akan diperkenalkan di pasaran. Kamu akan mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk Kamu, tujuan dari tahapan ini adalah untuk meningkatkan permintaan konsumen dengan harapan mendapatkan keuntungan dari popularitas produk yang semakin tinggi. 

  1. Growth Phase (Fase Pertumbuhan)

Setelah melakukan perkenalan produk, fase selanjutnya yang harus Kamu lalui adalah fase perkembangan produk. Orang sudah mulai menggunakan produk yang Kamu kenalkan sebelumnya. Kamu harus semakin gencar melakukan promosi untuk mempertahankan minat konsumen terhadap produk Kamu, karena persaingan mulai terlihat pada tahapan ini. 

  1. Maturity Phase (Fase Kedewasaan)

Pada fase ini tidak sebagus perkembangan produk, penjualan stabil dan mulai melambat. Kamu harus melakukan penurunan harga dan omset sebagai strategi pemasaran untuk tetap mempertahankan konsumen. Persaingan antar produk akan semakin ketat, terutama perebutan posisi di dalam pasar. 

  1. Declining Phase (Fase Penolakan) 

Pada fase ini penjualan semakin menurun. Mengurangi harga dan melakukan inovasi merupakan solusi terbaik. Walaupun keuntungan menurun, namun melakukan penurunan harga merupakan salah satu solusi tepat, lakukan berbagai cara seperti membuat kemasan baru atau menambah varian agar produk tetap eksis. Tentu Kamu tidak mau produk Kamu segera tergantikan dengan produk pesaing. 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Product Life Cycle

  1. Daya Saing Pasar 

Situasi dimana perusahaan bersaing untuk memenangkan pangsa pasar dengan menawarkan produk atau layanan yang lebih baik, harga yang lebih baik, atau kombinasi keduanya. Daya saing pasar dapat ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk kualitas produk Kamu, harga, lokasi, reputasi perusahaan, dan kemampuan Kamu dalam memasarkan produk. 

  1. Kekuatan Ekonomi 

Keadaan ekonomi juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan, seringkali siklus produk akan sangat terkena dampak jika terjadi krisis ekonomi. Jika hal ini terjadi, maka daya beli konsumen akan menurun. 

  1. Perubahan Teknologi

Teknologi yang semakin berkembang menjadi salah satu alasan siklus produk seringkali berubah. Semakin canggih teknologi, maka produk Kamu harus bisa menyesuaikan. Jika produk Kamu tidak dapat menyesuaikan diri dengan teknologi maka akan tertinggal di pasaran. 

Mengapa Product Life Cycle Penting? 

Product life cycle membantu perusahaan memahami dan mengelola siklus hidup mereka, memungkinkan perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan dukungan yang lebih baik. Siklus dapat mengoptimalkan investasi pemasaran produk Kamu sehingga upaya penjualan Kamu memenuhi syarat. 

Dengan product life cycle, Kamu dapat merencanakan strategi jangka panjang yang lebih baik bagi produk Kamu dan menemukan manajemen yang lebih baik bagi perusahaan, sehingga produk Kamu memiliki umur panjang di pasaran, karena persaingan akan semakin ketat seiring berjalannya waktu. 

Bagaimana Cara Menggunakan Product Life Cycle untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran dan Memperpanjang Umur Suatu Produk? 

  1. Improve Strategi Marketing

Dalam meningkatkan strategi pemasaran, Kamu harus menentukan target yang jelas dan memahami kebutuhan konsumen. Kamu bisa membuat branding yang kuat terhadap produk atau perusahaan melalui iklan dan promosi sehingga produk Kamu tidak akan tertinggal di pasaran. 

  1. Establish Authority 

Establish authority atau membangun otoritas adalah kunci dalam siklus produk. Kamu dapat memposisikan produk Kamu sebagai alternatif yang lebih murah, lebih efektif, atau lebih ramah lingkungan. Semakin baik produk Kamu, semakin panjang umur produk Kamu di pasaran. 

  1. Sesuaikan Strategi Penetapan Harga Anda

Strategi penetapan harga harus disesuaikan dengan bagian tertentu dari product life cycle Kamu. Misalnya, Kamu menaikkan harga selama fase pertumbuhan dan maturity, lalu menurunkan harga lagi selama fase penurunan. Menyesuaikan harga dapat membantu produk Kamu terus berkembang dan bertahan di pasaran. 

  1. Memperkenalkan Produk Baru 

Produk yang tidak memiliki inovasi tidak akan bertahan lama di pasar, itu akan menyebabkan produk Kamu hilang di pasaran. Dalam hal ini Kamu harus banyak berinovasi terhadap produk Kamu. 

Contoh Product Life Cycle “Coca Cola” 

  1. Development Phase (Fase Pengembangan)

Sangat sedikit yang diketahui tentang perkembangan Coca Cola dan bagaimana mereka menciptakan formula misterius ini. 

  1. Introduction Phase (Fase Pengenalan)

Coca Cola pertama kali diperkenalkan pada tahun 1886 sebagai minuman rahasia yang dibuat oleh penemu John Pemberton. 

  1. Growth Phase (Fase Pertumbuhan)

Coca Cola menjadi populer dan mengalami pertumbuhan penjualan seiring dengan penyebaran merek dan penambahan distribusi. 

  1. Maturity Phase (Fase Kedewasaan)

Penjualan Coca Cola stabil selama beberapa dekade dan perusahaan meluncurkan inovasi produk untuk mempertahankan pasar. 

  1. Declining Phase (Fase Penolakan) 

Pada akhir 1990-an, Coca Cola mengalami penurunan penjualan dan perusahaan melakukan rebranding dan meningkatkan kampanye pemasaran untuk memulihkan popularitas merek. 

Nah, Setelah Kamu memahami penjelasan tentang product life cycle di atas, Kamu bisa memanfaatkan strategi ini dengan baik agar Kamu bisa membangun bisnis dengan sukses.  

Kabar baiknya, Kamu bisa mempelajari lebih dalam mengenai product life cycle di Mini MBA. Mini MBA merupakan program kolaborasi Kuncie dan SBM ITB. Di program ini, Kamu bisa mempelajari skill-skill selevel MBA dengan waktu yang lebih cepat. Kamu akan dibimbing oleh para pengajar profesional dan berpengalaman. 

Tidak hanya strategi bisnis, para peserta Mini MBA juga akan dibekali ilmu bisnis yang lengkap, seperti leadership, digital transformation, customer focus, financial, quality management, marketing, dan lainnya. Setelah menyelesaikan program ini, Kamu juga akan mendapat sertifikat. 

Hingga kini, Mini MBA sudah berjalan hingga beberapa batch. Para peserta banyak datang dari perusahaan besar, seperti Telkomsel, Pertamina, Tokopedia, dan sebagainya. Mereka juga memberi testimoni positif terhadap program ini. Ayo tunggu apa lagi? daftarkan dirimu di Mini MBA sekarang juga!

Posted 
 in 
Upskilling
 category

More from 

Upskilling

 category

View All